Minggu, 15 Agustus 2010

Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis
 
Nabi Sulaiman AS dari negeri Ursyalim adalah putra nabi Daud AS yang memimpin negeri ini dengan sangat bijaksana. Negeri Ursyalim dikaruniai tanah yang subur dan diberikan curahan rizki yang berlimpah. Kerajaan Ursyalim merupakan kerajaan terkaya sepanjang masa. Tidak ada kerajaan manapun sebelum dan setelah kekuasaan nabi Sulaiman AS yang bisa menandingi kekayaannya. Negerinya begitu luas, bahkan di dalam istananya tebentang padang yang sebagian dihampari emas dan sebagian dihampari perak sebagai permadaninya. Dan jika tentaranya berbaris di padang itu, panjang barisannya tidak kurang dari 3 mil. Selain itu sebagai seorang nabi, nabi Sulaiman diberi mujizat yang luar biasa, dia menguasai bahasa binatang dan jin. Tidak heran jika kekuasaannya tidak hanya meliputi umat manusia tetapi juga menguasai kerajaan binatang dan kerajaan jin. Kendaraan nabi Sulaiman adalah angin, sehingga dia bisa sampai di suatu tempat hanya dengan hitungan detik.
Meski kerajaannya begitu luas, namun nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS dapat menjamin kemakmuran rakyatnya. Setiap hari beribu-ribu ternak dikurbankan dan dagingnya dibagikan kepada rakyat. Piring-piring sebesar kolam dan periuk-periuk yang tidak pernah meninggalkan tungkunya tersebar di wilayah kerajaan, sehingga rakyat tidak pernah kekurangan makanan. Selain itu kebijakan dan kearifan kedua nabi ini tidak perlu diragukan lagi.
Suatu hari nabi Sulaiman mendengar bahwa di sebuah negeri bernama negeri Shaba, ada seorang ratu yang kecantikannya tiada tara. Sayang rakyat di negeri itu masih menyembah matahari sebagai Tuhan mereka. Maka diutuslah seekor burung bulbul untuk menyampaikan surat kepada ratu Shaba. Isi surat itu adalah supaya negeri Shaba menyerahkan diri kepada negeri Ursyalim dan mengakui Alloh SWT sebagai Tuhan yang Esa.
Sementara itu ratu Shaba yang menerima surat tersebut, mengumpulkan majlisnya dan meminta pertimbangan. Ramailah suasana di dalam majlis itu. Sebagian menginginkan perang dan sebagian lagi mengusulkan untuk berdamai. Kebetulan saat menerima surat itu, negeri Syaba sedang mengalami musibah. Banyak warga Syaba yang terkena wabah yang mematikan, sehingga sebagian warga telah menjadi korban. Hal ini mebuat pertahanan negeri ini menjadi porak poranda. Dan berdasarkan pertimbangan itu pula ratu memutuskan untuk mengirimkan utusan yang akan mempersembahkan hadiah kepada raja Ursyalim sebagai tanda perdamaian. Namun ternyata raja Ursyalim menolaknya dan mengancam akan menyerang negeri syaba jika mereka tetap tidak mau bertobat.
Akhirnya ratu memutuskan untuk datang sendiri mengunjungi negeri Ursyalim untuk bertemu dengan nabi Sulaiman AS.
Perjalanan menuju Ursyalim membutuhkan waktu berhari-hari dan harus ditempuh dengan jalur darat dan laut. Namun lelahnya perjalanan itu terobati ketika melihat betapa indahnya negeri Ursyalim. Nabi Sulaimn AS sendiri yang menyambut rombongan ratu Syaba.
“Perkenankan aku memanggilmu Bilqis wahai ratu Shaba. Artinya adalah permaisuri yang cantik,” kata nabi Sulaiman yang membuat ratu Shaba itu tersipu.
Di depan gerbang istana ratu tercengang melihat kemegahan istana Ursyalim. Istana itu terletak seolah di tengah-tengah sebuah kolam yang sangat jernih.
Dan nabi pun berkata, “Wahai Bilqis masuklah engkau ke dalam istana!”
Maka ratu mengangkat sedikit roknya karena takut airnya akan membasahi roknya.
Melihat itu nabi menenangkannya dan berkata,”Jangan takut wahai Bilqis, sesungguhnya yang kaulihat ini bukan air melainkan kaca yang licin.”
Mereka lalu masuk ke dalam istana dan nabi Sulaiman mempersilahkan ratu Shaba atau ratu Bilqis untuk duduk di singgasana. Betapa terkejutnya ratu ketika menyadari bahwa singgasana yang akan didudukinya adalah tidak lain singgasananya sendiri yang seharusnya berada di negerinya.
“Apakah singgasana ini mirip dengan singgasanamu? Tanya nabi.
“Yah, memang mirip. Hanya saja ada beberapa permata yang hilang dari tempatnya,” jawab ratu sambil meneliti singgasana tersebut.
“Itu memang singgasanamu!” kata nabi.
“Bagaimanakah caranya singgasanaku bisa sampai kemari sementara aku menguncinya di negeriku?” tanya ratu.
“Tentu atas ijin Alloh, seseorang bisa membawanya kemari bahkan sebelum aku sempat berkedip,” kata nabi.
Ratu terkagum-kagum mendengar penjelasan nabi. Kini dia semakin yakin bahwa nabi Sulaiman bukan raja sembarangan.
Mereka lalu menuju taman istana dimana berbagai macam buah tumbuh subur dan di dalamnya mengalir sungai-sungai yang mengalirkan air dengan bermacam rasa. Sungguh anugrah Alloh yang luar biasa. Melihat semua peristiwa ini, ratu Bilqis menyatakan keimanannya kepada Alloh SWT dan mengakui nabi Sulaiman sebagai rosul utusan Alloh.
Ternyata pertemuan dua insan ini menimbulkan rasa cinta yang mendalam, sehingga nabi Sulaiman AS meminang ratu Syaba dan mereka pun menikah.
Cinta sejati mereka hanya terpisahkan ketika pada suatu hari di masa tuanya, nabi sedang mengawasi para jin bekerja lalu tiba-tiba jatuh tesungkur karena tongkat yang dipegangnya dimakan rayap. Rupanya nabi telah tiada sejak lama. Dan kalau bukan karena rayap yang menggerogoti tongkatnya hingga patah, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa nabulloh itu telah pergi. Subhanalloh semoga kita selalu menjadi hamba Alloh yang bersyukur. Amin.
Mushab bin Umair

Mushab bin umair adalah seorang remaja quraisy terkemuka , seorang yang paling tampan ,penuh dengan jiwa dan semangat kepemudaan. Para munarikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kepemudaannya dengan kalimat “ Seorang warga kota Mekkah yang mempunyai nama yang paling harum “. Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan dan tumbuh dalam lingkungan yang mungkin tak seorangpun diantara anak-anak muda Mekkah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya sedemikian rupa sebagai mana yang dialami oleh Mushab bin Umair.
Mungkinkah kiranya anak muda yang serba berkecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah bibir gadis-gadis Mekkah dan menjadi bintang ditempat-tempat pertemuan akan meningkat sedemikian rupa hingga menjadi buah cerita tentang keimanan dan tamsil dalam semangat kepahlawanan.
Awal perkenalan Mushab dengan islam dimulai saat ia mendengar berita yang telah tersebar luas dikalangan warga Mekka, mengenai Muhammad Al-Amin, berita–berita yang didengar oleh Mushab diantaranya ialah bahwaRassulullah bersama pengikutnya biasa mengadakan pertemuan disuatu tempat yang terhindar jauh dari gangguan gerombolan Quraisy yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Keraguannya tiada berjalan lama, hanya sebentar waktu ia menunggu , maka pada suatu senja didorong oleh kerinduannya pergilah ia kerumah Arqam.
Baru saja, Mushab mengambil tempat untuk ia duduk , ayat-ayat Qur’an mulai mengalir dari kalbu Rasulullah, bergema melalui kedua bibirnya hingga sampai ketelinga dan meresap dihati para pendengar.
Disenja itu Mushab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat mennai sasaran pada kalbunya.

Diangkat Sebagai Duta Islam Pertama
Suatu saat Mushab dipilih Rasulullah untuk melakukan tugas yang sangat penting, ia menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan seluk beluk agama kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan bai’at kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Disamping itu Mushab juga mengajak orang-orang lain untuk menganut agama Allah.
Sebenarnya dikalangan sahabat ketika itu masih banyak yang lebih tua, lebih berpengaruh dan lebih dekat hubungan kekeluargaannya dengan Rasulullah daripada Mushab. Tetapi Rasulullah menjatuhkan pilihannya kepada Mushab. Dan bukan tidak menyadari sepenuhnya bahwa beliau telah memikulkan tugas yang teramat penting ke atas pundak pemuda itu.
Mushab memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah kepadanya berupa pikiran yang cerda dan budi yang luhur. Dengan sifat Zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam.
Sesampainya di Madinah , didapatinya kaum Muslimin disana ternyata tidak lebih dari dua belas orang , yakni hanya orang-orang yang telah bai’at di bukit Aqabah. Tetapi tiada sampai beberapa bulan kemudian , meningkatlah orang-orang yang sama-sama memenuhi panggilan Allah dan RasulNya.
Dengan tindakannya yang tepat dan bijaksan, Mushab bin Umair telah membuktikan bahwa pilihan Rasulullah atas dirinya itu, tepat. Ia memahami tugas dengan sepenuhnya , hingga tak berlanjut melampaui batas yang telah ditetapkan. Ia sadar bahwa tugasnya adalah menyeru kepada Allah , menyampaikan berita gembira lahirnya suatu agama yang mengajak manusia untuk mencapai hidayah Allah, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus. Akhlaqnya mengikuti pola hidup rasulullah yang diimaninya , yang mengemban kewajiban hanya menyampaikan belaka.

Kamis, 22 April 2010

In The Name Of Allah

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah, yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun
Rasulullah S.A.W Bersabda, “Jika kamu membaca 2 kalimat syahadat dengan keyakinan sekali saja, Syurga akan menanti kamu
Rasulullah S.A.W. Bersabda, “Seorang wanita yang membuka auratnya atau bahkan mengenakan pakaian yang ketat, tidak akan mencium wanginya surga selama lebih dari 500 tahun
Rasulullah S.A.W. Bersabda, “Debu yang menempel pada diri seorang pria ketika keluar di jalan Allah, tidak hanya api, tapi asap neraka diharamkan untuk seluruh bagian tubuhnya.”
Rasulullah S.A.W. Bersabda, “Aku hanya mengutuk 3 jenis orang
1.Orang yang tidak menjaga orang tua mereka ketika tua
2.Orang yang tidak mengambil hikmah dari bulan ramadhan yang diberkahi
3.Orang yang tidak mengucapkan, 'Salallahu -Alayhay- Wa-Aalahay Wasallam'
ketika namaku disebutkan.“
Rasulullah S.A.W Bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian
“Lucu ya.. Betapa mudahnya orang mengabaikan Allah... Dan mereka terheran – heran mengapa dunia menjadi hancur
“Lucu ya.. Kita percaya apa yang tertulis di koran.. tapi mempertanyakan yang tertulis di dalam alqur’an”
“Lucu ya... bagaimana setiap orang ingin masuk syurga yang disediakan, mereka tidak mempercayai, berfikir, berkata, atau melakukan apapun yang tercantum di qur’an”
“Lucu ya bagaimana orang bisa berkata ‘Aku percaya Kepada Allah’..tapi masih mengikuti syaitan (Siapa,yang juga ‘mempercayai’ Allah)
Lucu kan? Mendingan sekarang ketawa bareng-bareng (lebay)
“Lucu ya, bagaimana orang begitu berbondong – bondong setiap hari jum’at mengingat Allah...tapi jadi muslim yang tak terlihat di sisa minggunya”

Pages